Tingkatkan Efisiensi Petani, Pekaseh Demo Mesin Perontok Padi di Subak Semat

MANGUPURA – Para Petani di Subak Semat, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung melakukan demo mesin perontok padi yang merupakan hasil bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Tahun Anggaran 2022 bertempat di area tani Subak Semat, Rabu (19/10). Penyuluh Pertanian Desa Tibubeneng Nyoman Suasa menyampaikan terima kasihnya kepada pihak Pemerintah Kabupaten dan Provinsi sudah berupaya membantu petani yang mengalami kendala pada alat panen khususnya Power Threser. Ia menjelaskan Subak Semat setelah mengalami alih fungsi lahan sebesar 5 hektar lebih, saat ini luasannya masih 70,77 hektar. Sedangkan untuk jumlah petani ada 128 dengan 17 munduk. Produktivitas panen diperkiran sekitar 65 kwintal untuk di Kuta Utara. “Padi yang kita panen hari ini merupakan bantuan dari Pemerintah Desa Tibubeneng di tahun 2022 ini, kita dibantu benih 2 kali musim tanam,” terangnya. Nyoman Suasa menambahkan dari 6 subak yang dibantu benihnya tersebut, yang belum panen hanya subak Dawas, sedangkan 5 subak lainnya sudah panen untuk penanaman yang pertama. Varietas yang dikembangkan adalah galur sentani dengan 2 subak yang diambil ada 78 dan 80. <img height="100px" src="https://desatibubeneng.badungkab.go.id/storage/desatibubeneng/image/WhatsApp Image 2022-10-19 at 10.58.51.jpeg" weigth="100px" /> “Kita ambil di Agustus ubinnya, luar biasa itu, artinya bagus,” tuturnya. Namun setelah dikembangkan, terdapat keluh kesah dari petani dimana padi tersebut dinilai terlalu tinggi dan gampang roboh apalagi musim hujan seperti saat ini sehingga penanaman yang kedua petani meminta varietas Ciherang dan sudah diakomodir oleh pihak desa. Desa Tibubeneng bantuan APBDes 2022 dibantukan berupa benih padi 2 musim tanam dengan luasan 263 hektar. Adapun permasalahan petani adalah belum memahami perlakuan pasca panen yang baik dan benar sehingga kecenderungan tingkat kehilangan hasil kita masih tinggi. “Kalau dari pengamatan saya sekitar 3-5 persen. Kedua memang langkanya tenaga panen dan alat. Dengan kondisi seperti itu sehingga diajukan proposal untuk pengadaan alat panen tersebut,” ujarnya. Sekarang siapapun petani yang mau panen dapat menggunakan alat tersebut. Ia berharap karena di subak sudah ada traktor dan power thresher, petani dapat membentuk organisasi usaha pelayanan jasa alsintan sehingga dapat disewakan. Perbekel Tibubeneng saat dimintai keterangan menyampaikan pemberian benih padi tersebut merupakan program ketahanan pangan Desa Tibubeneng untuk membantu para petani. “Selama ini sudah banyak bantuan dari pemerintah dan sumber lainnya tetapi hasil akhirnya belum dapat memaksimalkan hasil panen, maka dari itu pemerintah desa memberikan bantuan berupa bibit unggul yang sudah teruji dan sudah terbukti dari hasil panen kali ini adanya peningkatan dari biasanya,” ungkapnya. Berdasarkan testimoni dari para petani yang cukup bagus, Perbekel Kamajaya bertekad melanjutkan program tersebut di tahun mendatang sesuai dengan kemampuan keuangan desa. Sementara itu, Pekaseh Subak Semat Anak Agung Made Yasa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa yang telah membantu dalam pengadaan bibit dan turut berterima kasih kepada pemerintah vertical. Matur suksema kepada Pemerintah Desa Tibubeneng hasilnya sudah dapat dipanen hari ini serta matur suksma kepada Pemerintah Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi atas bantuan alat perontok padi ini, tutupnya. (Oka/KIMTbb)