Ratusan Layang-layang Tandeg Kite Festival #3 Hiasi Langit Pantai Perancak

MANGUPURA - Ratusan layang-layang berukuran sedang hingga besar mengiasi langit Pantai Perancak saat event Tandeg Kite Festival ke-3 yang digelar oleh Sekaa Teruna Eka Santhi Waringin Banjar Tandeg pada hari Minggu, 22 Mei 2022. Ada beberapa kategori layangan yang dilombakan pada festival tersebut seperti Bebean, Janggan, dan Janggan Buntut. Ketua Panitia Tandeg Kite festival #3 Yuda Sukertha mengatakan event tersebut diadakan guna memperkenalkan keindahan Pantai Perancak yang berada di Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung kepada para peserta. “Kegiatan seperti Tandeg Kite Festival ke-3 adalah cara jitu untuk memperkenalkan Pantai Perancak kepada ratusan peserta yang mengikuti lomba layang-layang, karena mungkin saja ada yang belum mengetahui tentang Pantai Perancak,” tuturnya. <img height="100px" src="https://desatibubeneng.badungkab.go.id/storage/desatibubeneng/image/xxx.jpg" weigth="100px" /> Foto : Suasana saat event Tandeg Kite Festival ke-3 Seri Janggan Selain berasal dari Badung, para peserta juga berasal dari Denpasar dan Tabanan. Terlihat antusiasme rare angon sangat besar dalam mengikuti festival ini. “Senang dapat membuat kreativitas positif yang sejalan dengan hobi, apalagi ikut dalam melestarikan tradisi layang-layang di Bali, dimana kita bisa membuat banyak orang bergembira walaupun hanya sebatas penghobi layang-layang saja,” katanya. Penerbangan layang-layang dilakukan di area Pantai Perancak mulai pukul 10.30-16.00 WITA sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh panitia. Mengingat area pantai yang luas, maka untuk memudahkan instruksi panitia menggunakan simbol bendera dengan 3 warna yaitu bendera kuning artinya layangan disiapkan, bendera hitam artinya layangan mengudara, dan bendera merah artinya layangan diturunkan. “Saat bendera hitam dinaikkan, saatnya para juri memberi penilaian. Yang dinilai adalah saat naiknya layang-layang, kelokan di udara, dan saat penurunan tidak luput juga dari penilaian. Para juri juga menilai bentuk layangan, keserasian, perpaduan warna, dan tentunya kembali lagi tergantung selera dari juri,” katanya. Tentunya selama festival berlangsung terjadi kegiatan ekonomi kreatif yang sangat menguntungkan. Para pedagang yang berjualan di Pantai Perancak dan Sekaa Teruna Eka Santhi Waringin yang membuka stand dibuat laris manis oleh seluruh pengunjung. “Terimakasih kepada Desa Tibubeneng, ST. Eka Santhi Waringin, dan para peserta yang mendukung Tandeg Kite Festival ke-3 sehingga kegiatan berjalan dengan sukses. Pesan saya kepada para pemimpin atau yang mempunyai kewenangan di daerah masing-masing, untuk dapat mendukung secara penuh kreativitas anak muda yang dilakukan secara positif agar mejauhi kita dari hal-hal yang negatif,” tutupnya. (Melly/KIMTib)