<p style="text-align: justify;"> Tibubeneng &ndash; (DESATBB.BADUNGKAB.GO.ID)</p> <p style="text-align: justify;"> Berawa Beach Arts Festival (BBAF) 2019 menghadirkan konsep baru setelah tahun sebelumnya memecahkan rekor dengan 5.555 kecak kolosalnya, kini BBAF 2019 menghadirkan karya seni raksasa berupa instalasi gurita sebagai maskot sekaligus panggung utama Berawa Beach Arts Festival yang berlangsung dari tanggal 23-26 Mei 2019.</p> <p style="text-align: justify;"> Menurut Ketua Panitia BBAF 2019 I Made Dwijantara yang dihadiri Sekretaris Dinas Pariwisata Badung AA Yuyun Hanura Eny, Camat Kuta utara AA Ngurah Arimbawa, Perbekel Tibubeneng I Made Kamajaya, serta Direktur Artistik Berawa Beach Arts Festival Ketut Putrayasa pada Jumpa Pers di lokasi festival, Selasa sore (21/5/2019) BBAF tahun ini mengusung tema &ldquo;Deep Blue Spirit&rdquo;.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Kami menghadirkan konsep baru yaitu pemecahan rekor Muri dengan pembuatan karya seni unik dan gigantik/raksasa dengan membuat karya instalasi gigantik yang mengangkat binatang laut gurita,&rdquo; ungkapnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Gurita raksasa yang menjadi maskot event di Kawasan Pantai Berawa Pura Perancak Desa Tibubeneng memiliki ukuran tinggi sekitar 20 meter dengan diameter 300 meter. Proses pembuatan karya ini menghabiskan waktu selama kurang lebih satu bulan dengan melibatkan 50 orang perhari.</p> <p style="text-align: justify;"> Direktur Artistik Berawa Beach Arts Festival, Ketut Putrayasa menjelaskan makna dari gurita yang terbuat dari anyaman puluhan ribu bambu tersebut.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Karya ini sejatinya bisa menjadi wacana global dalam dunia seni rupa. Potensi laut selama ini terlupakan,&rdquo; ujarnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Dengan datangnya gurita raksasa ke pesisir yang tujuannya untuk mengingatkan akan pentingnya menjaga kelestarian laut, dengan keunikannya itulah yang menjadikan Berawa Beach Arts Festival yang kedua ini mengangkat Gurita sebagai simbol untuk merepresentasikan spirit kesadaran dari dalam lautan (Deep Blue Spirit).</p> <p style="text-align: justify;"> Sementara itu, Perbekel Tibubeneng I Made Kamajaya menyampaikan penyelenggaraan Berawa Beach Arts Festival yang mendapat dana sekitar Rp 1,290 miliyar dari Pemkab Badung melalui Dinas Pariwisata itu diharapkan tidak hanya menjadi ajang kreativitas para seniman, tetapi juga ruang kreativitas kolektif yang melibatkan masyarakat sekitar dan menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi Desa Tibubeneng di kancah global.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Festival ini berawal dari rasa &lsquo;jengah&rsquo; dimana sebelumnya belum pernah ada festival di kecamatan Kuta Utara, disini kami ingin menampilkan potensi Desa Tibubeneng di kancah global, karena Desa Tibubeneng memiliki potensi besar dengan bentangan pantai 1,4 kilometer yang sangat bagus,&rdquo; ungkap Perbekel.</p> <p style="text-align: justify;"> Festival ini merupakan program strategis yang ia rancang dalam rangka memperkuat promosi pariwisata khususnya di Desa Tibubeneng sehingga pariwisata di Desa Tibubeneng menjadi pariwisata berkelas dan diharapkan kunjungan turis ke Desa Tibubeneng meningkat setiap tahunnya. (003/KIMTBB)</p>
Makna Dibalik Karya Seni “Gurita Raksasa” Berawa Beach Arts Festival 2019
29 May 2019