<p style="text-align: justify;"> Tibubeneng &ndash; (DESATBB.BADUNGKAB.GO.ID)</p> <p style="text-align: justify;"> Balai Banjar Dama yang telah selesai direnovasi kini diresmikan secara keagamaan atau di Bali dikenal dengan istilah melaspas. Uniknya, upacara pemelaspasan Balai Banjar Dama tidak hanya dilakukan secara agama Hindu, namun juga diberkati secara Nasrani.</p> <p style="text-align: justify;"> Ketua Panitia Pembangunan Bale Banjar Dama I Wayan Purna mengatakan upacara tersebut merupakan tradisi Banjar Dama karena memiliki warga masyarakat yang majemuk. Saat ini Banjar Dama sudah berkembang dari awal mula hanya memiliki 11 kepala keluarga kini sudah menjadi 41 kepala keluarga.</p> <p style="text-align: justify;"> Ia menjelaskan sumber dana renovasi bale banjar yang dimulai sejak bulan Agustus 2018 dan selesai pada bulan Januari 2019 tersebut berasal dari dana hibah Pemerintah Kabupaten Badung senilai 1,098 miliar.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Renovasi terdiri dari pembangunan bale banjar, wantilan bale banjar, bale kulkul, candi bentar dan tembok penyengker,&rdquo; ungkapnya, Rabu (20/3/2019)</p> <p style="text-align: justify;"> Ditempat yang sama, Jero Bendesa Adat Padonan I Gede Mitarja mengungkapkan kekagumannya melihat upacara yang cukup langka karena ada 2 umat yang memberikan penyucian untuk Balai Banjar Dama.</p> <p style="text-align: justify;"> Ia berharap agar tradisi yang sudah berjalan ini dilestarikan dalam rangka menjaga kerukunan antar umat yang ada di Banjar Dama. Lanjut dijelaskannya upacara melaspas merupakan ritual untuk mensucikan tempat yang telah selesai dibangun dalam ajaran Hindu.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Melaspas ini bertujuan untuk menetralisir pengaruh-pengaruh negatif yang ada di bale banjar, sehingga bale banjar menjadi suci,&rdquo; terangnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Perbekel Tibubeneng I Made Kamajaya dalam sambutannya mengatakan Bale Banjar merupakan tempat untuk berkumpul mencari solusi atas persoalan-persoalan sosial dan tempat untuk membangun kehidupan desa dan masyarakat.</p> <p style="text-align: justify;"> Ia sangat berbahagia karena banyak perubahan di Banjar Dama. Ia ingin agar semua banjar di Desa Tibubeneng menjadi maju apalagi Banjar Dama merupakan pintu masuk Desa Tibubeneng dari arah utara.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Tibubeneng tidak boleh setengah-setengah, Tibubeneng harus terdepan,&rdquo; tegasnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Dalam kesempatan tersebut perbekel juga menyerahkan dana punia kepada panitia pembangunan bale banjar. (003/KIMTBB)</p>
Keunikan Tradisi Melaspas Banjar Dama Secara Hindu dan Nasrani
25 Mar 2019