<p style="text-align: justify;"> Tibubeneng &ndash; (DESATBB.BADUNGKAB.GO.ID)</p> <p style="text-align: justify;"> Melasti merupakan upacara yadnya dalam agama Hindu yang secara umum memiliki tujuan untuk menyucikan diri lahir dan bathin. Upacara melasti sebagai rangkaian dari hari raya Nyepi yang jatuhnya 1 tahun sekali ini dapat dilakukan ditempat yang memiliki sumber air seperti mata air, danau dan pantai.</p> <p style="text-align: justify;"> Desa Tibubeneng yang memiliki bentangan pantai yang cukup luas tentunya di hari Melasti ini didatangi oleh warga yang melaksanakan upacara tersebut. Prosesi Melasti 10 dari 13 banjar di Desa Tibubeneng yang terbagi menjadi 3 Desa Adat yaitu Padonan, Tandeg dan Berawa di pusatkan di Pantai Perancak.</p> <p style="text-align: justify;"> Seluruh pratima atau simbol dari masing-masing banjar diiringi baleganjur menuju Pantai Perancak yang terletak di Banjar Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Senin (4/3/2019).</p> <p style="text-align: justify;"> Ida Bhatara diiring mulai pukul 12.00 WITA dengan berjalan kaki secara tertib guna memupuk rasa kebersamaan bagi umat Hindu serta tetap menjalankan tradisi secara maksimal walaupun dijaman globalisasi saat ini.</p> <p style="text-align: justify;"> I Gede Mitarja, S.Kes.H selaku Bendesa Adat Padonan mengatakan upacara melasti dari tahun ke tahun selalu diikuti antusias oleh warga masyarakat.</p> <p style="text-align: justify;"> &quot;Krama (warga-red) sangat antusias mulai dari anak-anak sampai dewasa bersemangat ngiring menuju pantai. Ini merupakan hal yang positif bagi generasi penerus kedepan,&quot; ungkapnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Ia menjelaskan hal tersebut lantaran generasi muda yang memiliki antusias tinggi akan mampu menjadi generasi yang unggul.</p> <p style="text-align: justify;"> Gede Mitarja juga mengharapkan kedepannya agar bisa semakin ditingkatkan peran generasi muda dalam menjalankan tradisi khususnya agama Hindu yang merupakan roh adat budaya Bali. (001/KIMTBB)</p>