<p style="text-align: justify;"> Tibubeneng &ndash; (DESATBB.BADUNGKAB.GO.ID)</p> <p style="text-align: justify;"> Prestasi perempuan Bali tidak hanya dilihat dari pekerjaan yang mereka geluti tetapi juga keahlian mereka dalam majejahitan. Istilah majejahitan memang tidak asing lagi bagi masyarakat Bali. Majejahitan adalah istilah Bali yang berarti menjahit atau merangkai sarana persembahan atau yang sering disebut dengan sebutan banten.</p> <p style="text-align: justify;"> Dalam rangka menyambut hari Melasti pada tanggal 4 Maret 2019, &nbsp;PKK Banjar Tegalgundul, Desa Tibubeneng melaksanakan ngayah atau bekerja bersama guna mempersiapkan banten yang diperlukan, Minggu (3/3/2019).</p> <p style="text-align: justify;"> PKK Banjar Tegalgundul terlihat mahir dalam majejahitan. Tidak hanya yang berusia 40th keatas, tetapi juga ibu-ibu muda yang terlihat lihai dalam membuat sarana upacara.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Ini persiapan untuk Melasti dan sebelum Melasti. Besok ada upacara Ngajum, semua pratima atau simbol dari masing-masing Pura Dalem Khayangan Banjar Tegalgundul dan Pura Puseh Banjar Tegalgundul akan dihaturkan banten&rdquo;, tutur serati banten/tukang banten.</p> <p style="text-align: justify;"> Ni Putu Sindy Damayanti (23) mengatakan mendapat banyak pengalaman baru dalam mempelajari jenis-jenis banten yang sering digunakan oleh umat Hindu untuk sarana upacara.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Sebagai Ibu PKK muda saya mendapat banyak pelajaran baru, terutama mengenal jenis-jenis banten walaupun sedikit demi sedikit. Selain itu juga saya bisa belajar mengenai tata krama berorganisasi dalam sebuah organisasi adat yang notabenenya di setiap daerah di Bali memiliki awig-awig atau aturannya masing-masing,&rdquo; jelasnya. (001/KIMTBB)</p>
Cantik dan Berbakat, Ibu-Ibu Muda Ini Lihai Mejejahitan
05 Mar 2019