<p style="text-align: justify;"> Tibubeneng &ndash; (DESATBB.BADUNGKAB.GO.ID)</p> <p style="text-align: justify;"> Perkembangan industri 4.0 yang merambah ke industri pariwisata sangat mempermudah pengguna internet untuk melakukan perjalanan wisata ke berbagai negara. Badung sebagai salah satu destinasi wisata favorit dunia membuat beberapa daerah didalamnya berkembang pesat terutama dikawasan Badung Selatan.</p> <p style="text-align: justify;"> Salah satunya adalah Desa Tibubeneng. Letaknya yang diapit oleh kawasan Seminyak dan Canggu membuat Desa Tibubeneng banyak dikunjungi turis domestik maupun mancanegara.</p> <p style="text-align: justify;"> Hal tersebut menarik perhatian Mahasiswa Jurusan Manajemen Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua untuk mengadakan studi lapangan di Desa Tibubeneng, yang terletak di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Fenomena pariwisata yang ada di Kabupaten Badung saat ini terjadi perpindahan arus pengembangan yang bisa dianggap gencar menuju daerah Badung bagian utara sampai ke barat, dalam hal ini yaitu Seminyak, Canggu dan Tibubeneng.&rdquo;</p> <p style="text-align: justify;"> Hal tersebut disampaikan oleh Project Manager Kelompok Studi Lapangan STP Nusa Dua, I Gede Agus Julianggara (19) saat dijumpai di sela-sela kegiatan survei, Jumat (15/2/2019).</p> <p style="text-align: justify;"> Ia mengatakan alasannya menjadikan Desa Tibubeneng sebagai lokasi studi karena saat ini Desa Tibubeneng sedang mencoba keluar dari belenggu brand Canggu.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Kami memilih Desa Tibubeneng karena disini terdapat problema dimana brand Tibubeneng masih berada dibawah belenggu Canggu. Hal ini memacu inisiatif kami untuk turut berkecimpung dalam usaha Re-Branding Desa Tibubeneng,&rdquo; ungkapnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Tim yang beranggotakan 27 orang ini akan mengadakan studi lapangan selama 5 sampai 6 minggu dengan fokus pada tiga kegiatan yaitu melakukan sensus usaha-usaha pariwisata yang dimiliki oleh desa Tibubeneng yang akan menghasilkan database untuk mobile apps, membuat peta potensi Desa Tibubeneng, dan membantu melakukan promosi guna memperkuat brand positioning Desa Tibubeneng.</p> <p style="text-align: justify;"> Ditempat yang sama, Manager BUMDes Gentha Persada Tibubeneng I Made Dwijantara mengungkapkan apresiasinya kepada mahasiswa STP Nusa Dua yang telah membantu BUMDes dan Karang Taruna dalam melakukan survei ke beberapa tempat akomodasi wisata di Desa Tibubeneng.</p> <p style="text-align: justify;"> &ldquo;Mahasiswa STP sangat membantu kami dalam mendapatkan data khususnya database untuk dimanfaatkan desa dalam membuat perencanaan aplikasi startup yang berfungsi sebagai media promosi dan penjualan produk-produk yang dimiliki Desa Tibubeneng,&rdquo; ujarnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Ia berharap dari kegiatan ini seluruh usaha yang dimiliki warga lokal terdata sehingga mempermudah BUMDes untuk memaksimalkan promosi desa.</p> <p style="text-align: justify;"> Mobile applications yang akan diberi nama tibubeneng.com ini kedepannya akan membantu mempromosikan potensi Desa Tibubeneng dan mencegah terjadinya perang tarif antar akomodasi wisata lokal.</p> <p style="text-align: justify;"> Sebelumnya, Perbekel Tibubeneng I Made Kamajaya telah mengadakan kerja sama dengan pihak STP Nusa Dua dengan fokus terhadap pengembangan pariwisata di Desa Tibubeneng. (003/KIMTBB)</p>
Mahasiswa STP Nusa Dua Dukung Pengembangan Mobile Apps Desa Tibubeneng
28 Feb 2019