<p> Desa Tibubeneng berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Membuat Banten Pejati Tingkat Remaja yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Kuta Utara serangkaian acara pembukaan PORSENICAM Kuta Utara, Jumat (24/8/2018) di Lapangan Purna Krida, Kerobokan.</p> <p> Perlombaan yang berlangsung dari pukul 4 sore ini diikuti oleh tiga desa yaitu Desa Tibubeneng, Desa Canggu dan Desa Dalung.</p> <p> Menurut Ni Nengah Rasmiati, S.Ag.M.Pd.H, selaku Dewan Juri, <em>“Penilaian dalam Lomba Membuat Banten Pejati ini kami nilai dari proses pengerjaan seperti bagaimana peserta memegang pisau, bagaimana jenis tatuwasannya, cara nanding upakara, dan kelengkapannya”, </em>Kata Nengah Rasmiati.</p> <p> Rasmiati menjelaskan dalam banten pejati terdapat tiga bentuk nasi yaitu bentuk segiempat (ketupat kelanan) bentuk lingkaran (sodan), dan bentuk segitiga (tumpeng).</p> <p> <em>“Semuanya itu merupakan Yantra atau simbol dengan penuh makna, sehingga diharapkan nantinya sebuah Uppakara Pejati dapat menjadi sarana untuk memohon anugerah guna melangsungkan kehidupan di alam semesta ini,”</em> tuturnya.</p> <p> Peserta Lomba membuat banten pejati ini adalah Putu Devi Santika Dewi (17) dan Ni Kadek Putri Angelita (15) yang keduanya berasal dari Banjar Aseman Kangin.</p> <p> Putu Devi Santika Dewi (17) salaku peserta mengatakan senang dapat mengikuti perlombaan ini, <em>“Saya sangat senang karena bisa menambah pelajaran dan menjadi tahu cara membuat pejati yang benar,”</em> ucap Devi saat ditanya lewat WhatsApp, Sabtu (25/8/2018).</p> <p> Lomba Membuat Banten Pejati ini dinilai oleh 3 Dewan Juri yaitu, Ni Nengah Rasmiati, S.Ag.M.Pd.H, dari Penyuluh Agama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung, I Made Karpa, dari PHDI Kecamatan Kuta Utara, dan A.A Oka Susilawati, dari Widyasabha Kecamatan Kuta Utara. (003/KIMTBB)</p>
Cantik dan Cager, Remaja Putri Desa Tibubeneng Raih Juara Dalam Lomba Banten Pejati
29 Aug 2018