<p> Pada hari Sabtu (11/08/2018) telah berlangsung pembukaan Parade Angklung dan Gong Kebyar serangkaian perayaan Pekan Olahraga dan Seni Desa Tibubeneng yang bertempat di Lapangan Segara Perancak, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. </p> <p> Pembukaan tersebut dimeriahkan oleh dua banjar yang akan menampilkan kebolehannya dalam memainkan alat musik gamelan, yaitu salah satunya adalah Banjar Tandeg.</p> <p> Banjar Tandeg yang dikenal dengan Sekaa Gong Metalica ini menampilkan garapan tabuh telu kreasi yang berjudul “Waringin” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Beringin”. </p> <p> Menurut penata tabuh, I Gede Bayu Suyasa, kata “Waringin” mempunyai arti tertentu, <em>“Pondasi yang kuat dan kokoh, mampu beradaptasi dilingkungan yang sulit sekalipun dan memberi kesejukan saat bernaung dibawahnya, merupakan beberapa filosofi dari pohon beringin yang diharapkan dapat membentuk pribadi yang kuat bagi generasi muda dalam menghadapi pergaulan bebas yang bersifat negatif”</em>, ujar Gede Bayu saat dihubungi via telepon.</p> <p> Ia juga menambahkan bahwa dalam penggarapan tabuh telu kreasi ini, ia tetap mempertahankan substansi pokok uger-uger tradisi yang ada.</p> <p> Selain penata tabuh, pembina tabuh juga berperan penting dalam penggarapan tabuh telu kreasi ini. <em>“Saya harap melodi, ritme, dinamika dan temp ini mampu menyampaikan maksud dari penggarap yaitu membentuk generasi muda yang berkarakter kuat melalui sebuah garapan tabuh telu kreasi Waringin”</em>, ucap I Made Arlita Sastrawan selaku pembina tabuh yang dihubungi via telepon.</p> <p> Pada kesempatan tersebut selain menampilkan tabuh telu kreasi, Sekaa Gong Metalica juga menampilkan Tari Sekar Jepun dan Tari Margapati. (006/KIMTBB).</p>
"Waringin", Filosofi Kesejukan Dituangkan dalam Parade Gong Kebyar Banjar Tandeg
21 Aug 2018