<h4> Tibubeneng - (18/8/2018)</h4> <p> Penjor memiliki filosofi, Kata Penjor berasal dari kata “Penyor”, yang dapat diberikan arti sebagai, “Pengajum”, atau “Pengastawa”, kemudian kehilangan huruf sengau, “Ny” menjadilah kata benda sehingga menjadi kata, “Penjor” yang mengandung makna, ”Sebagai Sarana Untuk Melaksanakan Pengastawa”.</p> <p> Penjor merupakan salah satu sarana upakara dalam hari raya Galungan. Penjor adalah simbol dari naga basukih, dimana Basukih berarti kesejahteraan dan kemakmuran. Selain itu, penjor juga merupakan simbol Gunung yang memberikan keselamatan dan kesejahteraan.  </p> <p> Bahan-bahan yang di gunakan untuk membuat penjor berasal dari hasil pertanian, seperti plawa (daun-daunan), palawija (biji-bijian seperti padai atau jagung), pala bungkah (umbi-umbian), pala gantung (kelapa, pisang, mentimun).</p> <p> Dalam rangka Pekan Olahraga dan Seni Desa Tibubeneng Tahun 2018, Pemerintah Desa Tibubeneng menyelenggarakan Lomba Membuat Penjor Upakara Tingkat Sekaa Teruna se-Desa Tibubeneng yang diadakan pada Kamis, (16/8/2018) di Areal GOR Segara Perancak Desa Tibubeneng.</p> <p> I Gede Manik selaku juri mengatakan, “Dengan diadakannya lomba penjor ini, secara tidak langsung kita sudah melestarikan budaya hindu, dan dapat mengetahui simbol serta makna yang terkandung di dalam penjor itu sendiri. Serta dapat meningkatkan rasa menyabraya," jelasnya saat dikonfirmasi usai acara.</p> <p> “Selain itu, remaja juga dapat menuangkan kreatifitasnya dalam membuat penjor dengan menggunakan bahan-bahan alami yang merupakan simbol dari pelestarian alam," imbuh I Wayan Suwirta selaku juri.</p> <p> Dalam Lomba Membuat Penjor Upakara ini, STT Banjar Tibubeneng memperoleh Juara 1, disusul oleh STT Banjar Kulibul Kangin memperoleh Juara 2, dan STT Banjar Tegal Gundul memperoleh Juara 3. (025/KIMTB)</p>
Luapkan Kreatifitas Remaja, Sekaa Teruna Berlomba Membuat Penjor Upakara
18 Aug 2018