<p> Tibubeneng - (25/6/2018)</p> <p> Perangkat desa mendampingi Camat Kuta Utara, Anak Agung Ngurah Arimbawa, melaksanakan kegiatan Nganyarin di Pura Uluwatu yang terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (19/6). Pura Uluwatu merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh umat Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin.</p> <p> Kegiatan Nganyarin ini diselenggarakan oleh Kecamatan Kuta Utara yang dilaksanakan rutin setiap 6 bulan sekali saat Piodalan di Pura Uluwatu yang jatuh pada rahina Anggara Kasih Medangsia. Selain dari Kecamatan Kuta Utara dan Desa Tibubeneng, terlihat banyak pemedek lainnya yang turut melaksanakan persembahyangan di areal pura. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 13.00 WITA ini dilakukan dengan 2 kali persembahyangan.</p> <p> Menurut Kelian Banjar Dinas Pelambingan, I Nyoman Pujawan, persembahyangan Bhakti Penganyar merupakan wujud implementasi dari Tri Hita Karana, <em>"Salah satu bagian dari Tri Hita Karana adalah Parahyangan. Parahyangan merupakan hubungan harmonis antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sebagai umat beragama yang didasarkan atas konsep tersebut, umat Hindu khususnya harus berusaha menjalin hubungan harmonis dengan Sang Pencipta",</em> kata Pujawan saat dihubungi via telepon.</p> <p> Pujawan menambahkan, kegiatan persembahyangan tersebut dilakukan dengan tujuan memohon perlindungan dan keselamatan kepada Sang Pencipta. Selain itut, kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan antara pihak kecamatan dengan pihak desa. (006/KIMTBB).</p>
Implementasi Parahyangan, Perangkat Desa Tibubeneng Nganyarin di Pura Uluwatu
25 Jun 2018