<p> Tibubeneng (9/6/2018)</p> <p> Persembahyangan Rahina Jagat Kuningan yang berlangsung di Pura Puseh, Banjar Tegalgundul, Desa Tibubeneng pagi ini mendapat perhatian kusus dari pemedek yang tangkil maupun dari pengendara yang melintas lantaran banyak pemedek perempuan memakai busana berwarna kuning. Sontak saja hal ini menjadi pemandangan menarik dihari yang penuh kedamaian ini.</p> <p> Salah satu pemedek yang mengenakan kebaya kuning, Ni Putu Santhi Cahya Dewi (16) mengatakan sengaja untuk mengenakan setelan berwarna cerah tersebut, <em>“Kuning adalah warna yang cerah dan bertepatan dengan hari raya Kuningan,”</em> kata Santhi saat diwawancarai usai acara persembahyangan, Sabtu (9/6).</p> <p> Menurut beberapa sumber yang Santhi baca, Kuningan berarti Nguningin atau pemberitahuan kepada diri sendiri bahwa dalam kehidupan ini kita akan selalu berusaha memenangkan dharma dan mengalahkan adharma, antara lain bhuta dungulan, butha galungan, dan bhuta amangkurat.</p> <p> <em>“Oleh karena itu saya ingin memakai busana kuning saat kepura untuk mengabadikan kejayaan dharma melawan adharma”</em>, jelas Santhi.</p> <p> Sadeg Pemade Pura Puseh, I Wayan Sudiarta (54) mengatakan, persembahyangan rahina Kuningan ini ditujukan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan betara-betari yang berstana di Pura Puseh sebagai rasa syukur atas keselamatan dan kesejahteraan yang telah diberikan. <em>“Semoga krama Banjar Tegalgundul, dan krama Bali tetap aman, nyaman dan tenteram,”</em> ucapnya. (003/KIMTBB)</p>
Rahina Jagat Kuningan, Kebaya ‘Kuning’ Menjadi Favorit Berbusana
09 Jun 2018