<p> Tibubeneng - Ketika mendengar Dharma Gita, Hal pertama yang terlintas dibenak kita adalah kidung yang sering dipakai untuk mengiringi upacara umat Hindu. Dharma Gita sering kali diidentikan dengan kegiatan kaum dewasa yang telah berusia lanjut. Hal ini berbeda dengan Ni Putu Diah Prawerti Astuti (19). Gadis cantik yang berasal dari Banjar Aseman Kawan, Desa Tibubeneng ini memiliki kegemaran yang jarang ditemui pada remaja seusianya, yaitu mekidung.</p> <p> Diah mengatakan, dirinya tertarik dengan Dharma Gita sejak usia 10 tahun. Ketika masih duduk dibangku sekolah dasar, ia telah diarahkan oleh orang tuanya untuk mengikuti ajang perlombaan. <em>“Banyak proses yang Diah lalui, mulai dari mengalami kegagalan, didiskualifikasi, hingga dicurangi”</em>, ujarnya saat dijumpai dikediamannya, Sabtu (5/5).</p> <p> Kegagalan yang sering dialami tidak membuatnya menyerah,<em> “semua itu yang membuat Diah makin giat untuk berlatih, karena Diah yakin, setiap proses pasti akan membuahkan hasil”</em>, imbuhnya.</p> <p> Diah mengatakan banyak manfaat yang ia dapat, <em>“secara tidak langsung Diah bisa melestarikan budaya Bali dimana orang-orang menganggap ini kuno dan nggak gaul, hehehe”,</em> ucapnya sambil bersenda gurau.</p> <p> Berikut beberapa penghargaan yang pernah diraih dalam ajang Utsawa Dharma Gita :</p> <p> - Juara 1 Palawakya Tingkat Kabupaten-Provinsi-Nasional 2015-2017</p> <p> - Juara 1 Palawakya Tingkat Kabupaten-Provinsi-Kementerian Agama RI 2016-2017</p> <p> - Juara 1 Sloka Kabupaten Badung 2017</p> <p> - Juara 1 Kekawin Porsenijar Kabupaten Badung 2016</p> <p> - Juara 3 Macepat Kabupaten Badung 2013</p> <p> - Juara 3 Lomba Kreativitas Seni Tembang Tradisional Bali di Sosial Media 2017</p> <p> Tidak hanya sampai disitu, gadis yang mempunyai suara merdu ini juga pernah mengikuti ajang sastra Bali, ia pernah menjuarai lomba puisi berbahasa Bali dan juga lomba MC berbahasa Bali.</p> <p> Saat ini, Diah tengah mempersiapkan diri untuk tampil dalam ajang perlombaan Sloka Tingkat Provinsi Bali mewakili Kabupaten Badung dan akan turut memeriahkan Pesta Kesenian Bali ke-40 dalam pentas Gender Wayang Remaja tahun 2018.</p> <p> Dijumpai ditempat berbeda, Perbekel Desa Tibubeneng, I Made Kamajaya merespon positif bakat yang dimiliki oleh Diah, <em>“Dharma Gita sebagai nyanyian suci umat Hindu sudah sepatutnya diwariskan kepada generasi muda untuk dipelajari, dipahami, dan dikembangkan. Tidak hanya sebagai pengiring upacara namun terdapat makna yang mendalam disetiap baitnya, dan itu dapat memberikan tuntunan kepada kita untuk menjalankan kehidupan”</em>, tuturnya. (003/KIMTBB)</p>
Utsawa Dharma Gita, Nyanyian Suci Membawa Prestasi
05 May 2018