<p> Tibubeneng-(30/04/2018)</p> <p> Desa Adat Berawa menyelanggarakan Upakara Pecaruan yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali, tepatnya pada Purnama Jiyestha. Upakara pecaruan diselengarakan di Pura Dalem Khayangan Desa Adat Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, dimana memiliki tujuan untuk menjaga kesimbangan Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit. Pecaruan ini sudah dilaksanakan turun temurun oleh masyarakat Desa Adat Berawa dibarengi oleh Ida sesuhunan yang disungsung oleh masyarakat Banjar Tegal Gundul.</p> <p> Upakara pecaruan kali ini dimulai pukul 17.00 WITA, dimulai dengan pesamuan alit di Utamaning Mandala kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan bersama. Setelah itu Ida betara dan Ida sesuhunan tedun nyaksi upakara pecaruan yang dilaksanakan di Madya Mandala. Upakara pecaruan ini dipuput oleh Jero Mangku Khayangan Tiga Desa Adat Berawa. Di akhir upakara pecaruan ini dilarung pada pamuun Setra Ganda Mayu Desa Adat Berawa.</p> <p> Saat ditemui seusai upakara pecaruan, I Wayan Warsa selaku Bendesa Adat Berawa memaparkan, “Upakara pecaruan ini sudah rutin dilaksanakan turun-temurun setiap 3 tahun sekali bertepatan pada Purnama Jiyestha". Sarana upakara pecaruan ini menggunakan siap lima (sesuai arah mata angin) dan angsa putih yang diletakkan di bagian ulon (timur/utara).</p> <p> "Upakara pecaruan ini bertujuan untuk keseimbangan para bhuta sebagai kekuatan bhuwana alit maupun bhuwana agung sebagaimana disebutkan dalam Kanda Pat Butha sehingga dengan adanya keseimbangan tersebut berguna bagi kehidupan ini", jelasnya. (008/KIMTBB)</p>
Menjaga Keseimbangan Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit, Desa Adat Berawa Gelar Pecaruan 3 Tahun Sekali
04 May 2018